Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • polski
  • italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Others
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • polski
  • italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Others
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Alasan Mengapa Jiwa-Jiwa Turun ke Dunia Ini, Bagian 1 dari 4

2023-11-12
Lecture Language:English
Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut

Di planet ini, ada banyak jiwa yang mengalami banyak kesakitan dan penderitaan. Hal ini disebabkan oleh itu – karena mereka ingin menjadi agung, mungkin. Namun, mereka tidak memiliki pengalaman untuk menghadapi dunia delusi dan ujian maya. Jadi, mereka gagal, atau mungkin mereka ingin jatuh untuk melihat bagaimana kelanjutannya. Dan mengetahui bahwa di dunia fisik ini, maya akan menghukum setiap jiwa yang tidak berpegang teguh pada standar moral dan kebajikan, jiwa-jiwa tersebut akan mengikutinya dengan sukarela, sampai suatu hari mereka merasa muak dan sadar; kemudian, mereka rindu untuk pulang ke Rumah.

Hai, yang terkasih. Saya rasa saya harus berbicara dengan Anda, karena Anda seperti menekan saya untuk mengubah dunia ini menjadi surga, sebagai perintah dari pikiran Anda. Segalanya tidak sesederhana itu. Jika tidak, Buddha pasti sudah melakukannya, Yesus pasti sudah melakukannya, dan saya tidak perlu berusaha sekuat tenaga untuk mengubah orang-orang.

Anda lihat, sebelum datang ke dunia ini, atau dunia apa pun, jiwa-jiwa telah bercita-cita untuk menjadi lebih sempurna, lebih agung entah bagaimana, karena ini adalah sesuatu yang baru diciptakan oleh maya dan timnya. Seperti malaikat yang jatuh, misalnya, dia suka melawan Tuhan untuk membuktikan bahwa dia lebih baik. Nah, setelah menciptakan dunia ini, dia mengundang jiwa-jiwa untuk turun, menjanjikan mereka bahwa mereka akan menjadi lebih agung daripada sebelumnya. Dan jiwa-jiwa itu – semua jiwa itu polos – lalu ingin membuktikan bahwa mereka bisa menjadi lebih baik, atau sesuatu yang baru, seperti sebuah petualangan. Jadi, mereka turun secara sukarela. Dan, tentu saja, jika Anda ingin menjadi lebih agung, Anda harus melalui berbagai tes dan ujian.

Ingat cerita tentang Sri Mahavira? Ketika Dia masih berlatih meditasi-Nya untuk menjadi lebih tercerahkan, salah satu dewa di Surga memuji-Nya dengan berkata, “Oh, Sri Mahavira adalah ini dan itu dan lainnya, begitu hebat, begitu mengagumkan, begitu berani, begitu luar biasa.” Dia sangat menyukai Sri Mahavira. Lalu salah satu bawahannya yang berada di samping berkata kepada dewa itu, “Oh, kami tidak yakin tentang ini. Jangan memuji-Nya terlalu banyak dan terlalu dini. Izinkanlah saya turun untuk menguji-Nya. Kalau tidak, saya tidak memiliki rasa hormat yang besar kepada-Nya seperti yang Anda miliki. Saya harus membuktikan kepada diri saya sendiri sebelum saya bisa memuji Dia atau menerima Dia.”

Dewa itu tidak mengatakan apa-apa. Jadi, Anda lihat, para makhluk yang suka-menguji ini, dari Surga itu turun dan menjelma menjadi berbagai macam makhluk atau situasi yang mengerikan untuk menguji Sri Mahavira. Itu terjadi sebelum Sri Mahavira menjadi tercerahkan sepenuhnya dan Dia bahkan masih belum memiliki kekuatan yang cukup untuk melawan dewa ini atau apa pun sebutannya. Tentu saja, pastinya, bukan makhluk yang sangat lembut, dan penuh kebajikan, Anda bisa melihat itu. Jadi, Sri Mahavira harus menanggung banyak sekali penderitaan fisik, serta banyak ketidaknyamanan yang mungkin bersifat psikologis, atau mental, atau emosional. Namun demikian, Sri Mahavira berhasil mengatasi semua itu. Setelah 12 tahun menjalani berbagai macam cobaan dan kesengsaraan dari bawahan bebal dari dewa kecil ini atau beberapa Surga – semacam dewa Surga – kemudian, Dia mencapai pencerahan total. Dapatkah Anda bayangkan berapa banyak penderitaan yang harus Dia alami selama 12 tahun itu? Dan kita hanya mendengar sebagian saja dari hal itu melalui beberapa catatan, mungkin oleh seseorang yang mungkin merupakan salah satu murid-Nya, atau mungkin beberapa dewa di Surga yang menyaksikan semuanya, yang ingin melindungi Sri Mahavira dan mengetahui semua itu. Lalu, mungkin dewa tersebut menjelma menjadi manusia, menjadi murid-Nya atau kawan-Nya, dan menuliskan semuanya. Mungkin Sri Mahavira memberi tahu orang-orang tentang itu, sebagian, dan beberapa dari mereka mungkin mencatatnya dalam bentuk tulisan. Jadi, kita, beruntung dapat mengetahui sesuatu tentang masa-masa percobaan dan pengujian yang dialami oleh Sri Mahavira.

Jadi sekarang, kita telah mendengar, kita tahu, bahwa semua jiwa memiliki percikan Tuhan di dalam diri mereka, diciptakan menurut citra Allah, dan bahkan Tuhan berdiam di dalam diri mereka. Jadi, Anda bertanya-tanya mengapa jiwa-jiwa bisa tertipu oleh maya untuk melakukan ini dan itu, segala macam hal di dunia, dan membiarkan diri mereka diuji dengan keras – bahkan terkadang dengan kejam – karena jiwa-jiwa itu ingin menjadi sesuatu yang lebih agung daripada sekadar menjadi jiwa, menikmati kebahagiaan dan kegembiraan yang diberikan oleh Tuhan melalui Kasih-Nya.

Jadi sekarang, hal serupa sedang terjadi di dunia kita. Di planet ini, ada banyak jiwa yang mengalami banyak kesakitan dan penderitaan. Hal ini disebabkan oleh itu – karena mereka ingin menjadi agung, mungkin. Namun, mereka tidak memiliki pengalaman untuk menghadapi dunia delusi dan ujian maya. Jadi, mereka gagal, atau mungkin mereka ingin jatuh untuk melihat bagaimana kelanjutannya. Dan mengetahui bahwa di dunia fisik ini, maya akan menghukum setiap jiwa yang tidak berpegang teguh pada standar moral dan kebajikan, jiwa-jiwa tersebut akan mengikutinya dengan sukarela, sampai suatu hari mereka merasa muak dan sadar; kemudian, mereka rindu untuk pulang ke Rumah. Entah mereka sudah menjadi lebih agung daripada sebelumnya atau sama seperti sebelumnya, mereka ingin pulang ke Rumah, mereka sudah muak dengan semua kesengsaraan dan cobaan ini.

Karena itulah, banyak Guru datang dan pergi. Mereka (jiwa-jiwa) masih tidak mau mendengarkan dan pulang ke Rumah. Jadi, ceramah atau penalaran, atau logika Guru hanya akan menarik bagi mereka yang siap, yang menanggung penderitaan yang paling besar, penuh kesakitan dan kesedihan, dalam keberadaan fisik ini. Kemudian mereka akan bersedia untuk pulang ke Rumah, mengikuti jejak dan/atau instruksi Sang Guru.

Ada juga orang-orang yang secara alamiah sudah suci – telah dilatih dan diuji dalam banyak kehidupan panjang sebelumnya. Maka mereka akan siap untuk mengikuti Sang Guru. Apa yang Guru katakan, apa yang Guru sampaikan dan jelaskan, mereka langsung mengerti. Tidak ada keraguan di benak mereka. Jadi, mereka langsung memercayai Guru dan mengikuti apa pun yang ingin Guru sampaikan dan ajarkan kepada mereka. Mereka inilah yang disebut sebagai murid-murid yang baik. Mereka maju dengan cepat, mereka kuat, dan mereka sangat berguna dan bermanfaat bagi umat manusia. Namun, jumlahnya tidak banyak, karena Guru mana pun yang turun hanya dapat membawa sebagian dari apa yang disebut sebagai tangan kanan-Nya. Mereka yang mengikuti Dia sebelumnya, atau telah dilatih, telah diuji, telah dimurnikan. Mereka turun dengan sengaja untuk mendukung misi Guru. Mereka ini sudah menjadi seperti para suci dan para bijak – atau telah belajar dengan Sang Guru, menjadi murid di banyak masa kehidupan sebelumnya – sudah terbebaskan, tetapi turun ke Bumi dengan sengaja, hanya untuk mendukung Guru mereka. Karena, tanpa hubungan fisik dengan dunia ini, mereka tidak dapat membantu banyak.

Cara yang paling efektif untuk membantu umat manusia atau makhluk apa pun di planet ini adalah Anda harus berada di sana bersama mereka di domain fisik dan melakukan segala macam hal fisik, seperti yang dilakukan oleh para makhluk di planet ini. Juga, untuk memahami penderitaan mereka. Karena jika mereka tidak menderita bersama dengan umat manusia, maka sangat sulit bagi mereka untuk memahami penderitaan dan kesakitan manusia. Sangat mudah untuk berkata, “Oke, Anda bisa melihat dan mengerti.” Tetapi berapa banyak orang yang dapat Anda lihat, berapa banyak penderitaan yang dapat Anda lihat? Itu tidak seperti Anda bisa pergi ke semua rumah dan memeriksa siapa yang menderita, siapa yang tidak, dan berapa jumlah makhluk yang menderita. Karena jika Anda tidak melihatnya, Anda tidak mengalaminya sendiri, sangat sulit untuk mengetahuinya. Itu seperti orang kaya; sulit baginya untuk memahami kesulitan dan kesusahan para tunawisma di jalanan – bahkan di musim dingin, tanpa makanan, tanpa minuman, tanpa pakaian yang memadai dan tidak punya tempat untuk melindungi dirinya dari cuaca. Itulah sebabnya kebanyakan orang, meskipun ingin berbuat baik, mereka hanya berkata, “Oh, saya berbuat baik, saya menyayangi hewan,” mereka makan insan-hewan! Tanpa berpikir dua kali.

Mereka berkata, “Oh, saya mencintai orang; saya suka menolong orang miskin.” Tapi berapa banyak dari mereka yang benar-benar berusaha keras untuk membantu orang miskin? Atau bahkan memberikan makanan ke bank makanan. Atau memberikan tempat tinggal kepada seorang tunawisma, bahkan yang sederhana seperti gudang kebunnya atau mungkin garasinya. Sangat mudah mengatakannya, tetapi sulit memahaminya. Sama seperti ketika mereka berada di Surga, mereka berjanji kepada Tuhan bahwa mereka dapat melakukan apa saja, mereka akan melakukan apa saja untuk membantu manusia. Mereka akan menjadi baik, mereka akan menjadi ramah, mereka akan penuh dengan kebajikan, semua ini dan itu, dan lainnya. Namun, ketika mereka turun ke Bumi, menghadapi situasi seperti yang harus dihadapi manusia lain setiap hari, mereka tidak akan selalu menggunakan pertimbangan yang tepat. Mereka tidak akan dapat bereaksi dengan cara yang benar atau dengan cara yang tepat. Karena sebelum turun ke dunia fisik ini, mereka harus mengambil instrumen yang disebut pikiran.

Lalu ketika mereka berada di tubuh fisik, mereka harus mengambil alat lain, yang disebut otak, yang tak dibutuhkan oleh siapa pun di tingkat yang lebih tinggi. Soalnya, ketika Anda turun jauh ke bawah, katakanlah mungkin dari Tingkat Keempat atau Tingkat Kelima, Anda harus melalui Tingkat Ketiga, Tingkat Brahman. Dan setelah itu, Anda harus melalui tingkat destruktif dan konstruktif, yaitu Tingkat Kedua. Lalu, di sana Anda akan mendapatkan pikiran. Pikiran dilengkapi dengan semacam pengetahuan dasar dan pengalaman tentang bagaimana menghadapi situasi ini dan itu. Tetapi di dunia ini, ada ribuan hal yang harus dialami dan dilalui. Jadi, pikiran tidak dapat selalu menyediakan semua jawabannya, dan karenanya otak harus menyediakan beberapa jawaban untuk beberapa situasi bagi manusia untuk menghadapi situasi-situasi yang berbeda.

Dan sama halnya dengan orang-orang yang turun dari tingkat yang lebih tinggi. Mereka mungkin juga kacau dan bingung untuk beberapa waktu, sampai mereka mungkin bertemu dengan seorang Guru, Guru lain lagi, atau Guru yang bereinkarnasi yang memberikan kepada mereka metode pencerahan, seperti Metode Quan Yin dengan Cahaya batin Surgawi dan Melodi batin Surgawi, yang berarti ajaran langsung dari Tuhan. Kemudian, mereka akan terbangun, tercerahkan, dan mereka dapat menghadapi situasi-situasi dengan lebih baik karena mereka lebih tercerahkan. Mereka memiliki lebih banyak kebijaksanaan, bukan hanya pengetahuan duniawi dari sekolah, tapi memiliki akses ke kebijaksanaan bawaan yang melekat pada kita semua.

Dan sekarang, di dunia ini, ada dua sisi. Kita semua tahu itu: sisi positif dan sisi negatif. Jadi, sebagian manusia memilih untuk mengikuti sisi negatif karena tampaknya itu sangat mudah diakses, gampang, dan Anda bisa langsung melihat hasilnya. Anda dapat memutuskan untuk melakukan hal-hal yang tidak ilahi atau surgawi, tapi itu akan memberi mereka sensasi, rangsangan, untuk sementara dan dengan cepat. Jadi, mereka akan mengikuti gaya hidup seperti ini. Seperti orang-orang, terkadang mereka merasa bosan atau depresi, lalu mereka pergi ke luar, membeli daging insan-hewan di bar, lalu mereka minum alkohol sambil memakannya, dan langsung merasakan efeknya. Mereka merasa depresi mereka berkurang dan lebih bahagia, dan hal-hal seperti itu – sampai efek ini habis dan mereka bahkan menjadi lebih sengsara.

Dan efek samping fisik juga akan memengaruhi mereka. Mereka akan menderita lebih banyak penyakit dan bahkan makin depresi, dan mereka harus menghabiskan lebih banyak waktu di rumah sakit, dan segala macam hal akan memengaruhi mereka dan memengaruhi bisnis mereka, karena mereka tidak dapat berpikir jernih karena alkohol dan terlalu banyak daging insan-hewan, dan racun dari daging dan dari alkohol. Dan mereka menjadi semakin tidak cerdas, sehingga mungkin tidak dapat menjalankan bisnisnya dengan baik. Mereka juga mungkin tidak memperlakukan keluarga mereka sebaik yang mereka inginkan. Dengan demikian, perselisihan keluarga pasti terjadi, akan timbul, dan keluarga akan hancur. Selain itu, keluarga yang hancur akan berdampak sangat buruk terhadap anak-anak, dan masyarakat pada umumnya sebagai konsekuensinya, karena kita akan memiliki orang-orang yang kurang cerdas dan anak-anak yang kurang bahagia, dll...

Anda dapat melihat sekeliling dunia kita, dan Anda akan melihat betapa berantakannya dunia ini. Itu karena orang tidak memberi diri mereka bahan bakar fisik yang tepat untuk tubuh mereka, yang diibaratkan seperti mobil. Jika Anda memberinya bahan bakar yang baik, maka mobil akan bekerja lebih baik dan bertahan lebih lama, sama halnya dengan tubuh kita. Alkohol dan daging insan-hewan, atau narkoba dan benda-benda tidak baik yang dimasukkan ke dalam tubuh Anda, membuat otak Anda, pikiran Anda menjadi bingung. Itu menjadi seperti hibrida, jadi Anda tidak bisa mengendalikannya. Dan itu hanya akan memberi Anda semua jenis informasi yang salah, dan Anda tak dapat berpikir dengan benar dan tepat, sehingga Anda terus melakukan hal-hal yang salah.

Dan semakin banyak kesalahan yang Anda lakukan, semakin banyak hasil salah yang akan muncul. Tapi, orang-orang telah begitu terperosok dalam perangkap semacam ini sehingga bahkan tidak menyadari bahwa mereka melakukan kesalahan dan mendapatkan hasil yang salah. Oleh karena itu, dunia kita sungguh menyedihkan.

Tonton Lebih Banyak
Episode  1 / 4
1
2023-11-12
14995 Tampilan
2
2023-11-13
7233 Tampilan
3
2023-11-14
6202 Tampilan
4
2023-11-15
6905 Tampilan
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android