Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • polski
  • italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Others
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • polski
  • italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Others
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Karya Berani Maha Guru Ching Hai untuk Dunia, Bagian 9 dari 12

2021-01-16
Lecture Language:English
Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut

Saya belum memeriksa apakah vaksin baru akan valid atau tidak, akan bermanfaat untuk varian baru virus ini atau tidak. Enam varian baru virus ditemukan. Di berbagai tempat mereka terus membunuh banyak ayam, ribuan atau ratusan ribu, atau puluhan ribu lagi, dan cerpelai dan bebek.

Saya ceritakan sebuah kisah,singkat. Di Âu Lạc (Vietnam), ini adalah kisah nyata. Bertahun-tahun yang lalu, ada seorang pria yang membuat sup ayam untuk dijual. Dan juga menjual daging ayam, bersama dengan itu. Lalu suatu hari, dia sakit. Dan kemudian, dia berbaring di sana selama berhari-hari. Tidak mati. Hanya tidak responsif. Masih ada sedikit napas. Dan jantungnya masih berdetak pelan. Maka, pihak keluarga belum menguburkannya. Dia tetap seperti itu selama beberapa waktu.

Sudah lama saya membaca cerita itu. Ada banyak cerita seperti itu di Âu Lạc (Vietnam). Bukan hanya satu. Saya baca ketika saya masih muda. Saya lupa. Saya sangat tertarik pada reinkarnasi dan hal-hal spiritual ketika saya masih muda. Saya membaca banyak di antaranya. Dan ini hanya salah satunya. Tapi hal serupa, jadi saya tidak perlu mengulanginya kepada Anda. Satu cerita saja sudah cukup. Ini cerita terbaru yang saya baca.

Dan kemudian, saya ingat pria itu. Dia hanya terbaring di sana untuk waktu yang lama, tapi tidak mati, tidak menunjukkan tanda kematian atau penderitaan atau apa pun. Maka, keluarganya memberi obat, dia masih belum sembuh. Maka, setelah itu, mereka hanya membaringkannya di sana dan menunggu dia meninggal, dan menguburnya. Semuanya sudah siap untuk pemakaman. Dan kemudian dia kembali. Karena dia menceritakan kisahnya. Dia segera mengganti pekerjaannya. Dia berkata,“Bebaskan semua ayam. Bebaskan semuanya. Beri mereka makan dan biarkan mereka mati secara alami. Pisahkan mereka agar tidak menghasilkan ayam lagi. Dan kemudian, sisanya berikan saja mereka makan sampai mereka mati secara alami lalu menguburkan mereka dengan hormat di kuburan dan semua itu. Jangan bunuh mereka lagi.”

Dan seluruh keluarga, dan tetangga, dan dokter serta teman-teman, semuanya sangat terkejut. Mereka berkata, "Tapi, kenapa, kenapa, kenapa? Penyakitmu yang mengubah otakmu? Itu merusak otakmu atau apa? Kita melakukan bisnis ini dengan baik. Mengapa tiba-tiba setelah kamu kembali dari kematian, dan kamu bilang 'Kita tidak melakukan bisnis ini lagi'."

Lalu dia berkata, "Oh, aku baru saja ke neraka." (Oh.) “Dan kemudian aku bertemu hakim neraka. Dan sebelum itu, begitu banyak ayam datang dan mematukku di sekujur tubuhku; rasa sakitnya, saya tak punya kata-kata untuk menjelaskan. Mereka terus mematukku, mematuk, mematuk, mematuk. Oh, aku terus mohon agar mereka berhenti, tapi mereka tidak berhenti. Dan semua iblis berdiri di sekitar, tapi mereka tak melakukan apa pun. Saya memohon, 'Tolong, hentikan! Semua ayam, jangan pilih aku, jangan patuk aku. Jangan sakiti aku.' Tak ada yang mendengarkan, tak ada yang mendengarkan lalu aku samar-samar teringat Bodhisattva Quan Yin. Dan aku berdoa kepada-Nya, 'Mohon tolong aku.'"

Meskipun orang Âu Lạc (Vietnam) atau banyak orang Asia melakukan bisnis semacam ini atau mereka membunuh hewan, tapi mereka tetap berdoa, karena kebanyakan beragama Buddha. Mereka punya patung Bodhisattva, atau gambar Mereka di rumah. Tiap hari mereka menyalakan dupa, menaruh bunga segar dan makanan, buah-buahan untuk dipersembahkan. Jadi, karena sepanjang hidupnya, dia melakukan itu, maka dia ingat Bodhisattva Quan Yin pada saat itu, maka dia berdoa kepada-Nya.

Dan kemudian, Bodhisattva Quan Yin datang. Dia menghentikan semua ayam. Dia berkata, “Tolong, tunggu. Kita akan bicara, oke? Tinggalkan orang ini sekarang.” Dan kemudian, mereka segera berhenti. Tentu saja mereka semua bersujud kepada Bodhisattva Quan Yin. Dan kemudian, orang itu, pasien di neraka itu, berkata, "Terima kasih," dan bersujud kepada Bodhisattva Quan Yin dan memohon Bodhisattva Quan Yin untuk menolongnya. Dia masih punya keluarga untuk diberi makan. Dan dia tidak bisa mati begitu saja, dan dia tidak bisa begitu saja dihukum seperti ini. Dan Bodhisattva Quan Yin berkata, “Kamu hanya makan vegetarian pada tanggal satu setiap bulan, dan kamu tidak melakukan sesuatu yang baik. Dan kamu membunuh begitu banyak makhluk seperti ini. Bagaimana kamu akan kembali hidup lagi? Kamu akan dihukum seperti ini selamanya, atau setidaknya lama, lama, lama, lama, lama, lama, sangat lama. Lalu, setelah selesai, setelah semua jiwa ini bereinkarnasi, kamu harus bereinkarnasi lagi sebagai ayam, lagi, lagi, dan lagi, untuk dibunuh, dan direbus, dan lehermu dipotong, dan bulumu dicabut selagi kamu masih hidup, dan ditendang, bulu-bulumu terus dicabuti, lagi, lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, ribuan kali, karena itu adalah jumlah ayam yang telah kamu bunuh dan penderitaan yang telah kamu berikan kepada mereka seperti itu. Kamu harus menderita lagi dan lagi dan lagi, dan digandakan."

Oh, orang itu sangat ketakutan, sangat ketakutan. Dia terus bersujud, bersujud, membungkuk dan bersujud kepada Quan Yin. "Mohon bantu. Bisakah? Tolonglah aku. Aku akan... aku akan berubah. Aku akan berbuat baik. Aku akan merawat ayam-ayam itu. Aku tidak akan melakukan perbuatan jahat itu lagi. Tidak akan. Aku akan ganti pekerjaan. Walau aku mati, akan aku ganti. Tolonglah aku. Lakukanlah sesuatu. Mohon beritahu apa yang harus aku lakukan?" Lalu Bodhisattva Quan Yin berkata, “Oke. Kami bisa meminimalkan hukumanmu. Tapi, kamu harus berbuat yang sangat baik, baik, baik, baik, sebaik yang kamu bisa. Bantulah sebanyak yang kamu bisa. Bantulah orang-orang, oke? Jual propertimu. Simpanlah sesedikit mungkin. Berikan itu kepada orang miskin. Dan kemudian, rawatlah hewan sebanyak yang kamu bisa. Simpanlah sedikit mungkin untuk dirimu dan keluargamu. Lalu lakukan perbuatan baik, lakukan amal. Dan pergi ke wihara sebanyak yang kamu bisa dan lafalkan sutra untuk semua jiwa ayam yang telah kamu bunuh, sebanyak yang kamu bisa setiap hari, setiap hari, setiap hari, setiap hari, tanpa berhenti, siang dan malam, kapan pun kamu bisa, sepanjang waktu, sepanjang waktu. Lalu, persembahkan semua pahala ini untuk semua ayam yang telah kamu bunuh. Maka, kamu akan dibebaskan juga.”

Lalu, dia bilang akan melakukan itu. Dan kemudian dia berkata, 'Tolong, bisakah aku pergi sekarang? Aku sangat ingin hidup kembali dan melakukan apa yg telah kujanjikan.' Lalu Bodhisattva Quan Yin bertanya kepada semua ayam itu apakah mereka setuju utk memberi pria itu pengampunan dan kesempatan untuk menebus dosa-dosanya. Lalu ayam-ayam itu berkata, “Apa pun perkataan Bodhisattva akan kami patuhi. Kami juga ingin dibebaskan, kami juga ingin berbuat baik. Mungkin itu juga karma kami yang telah kami lupakan. Itulah sebabnya kami menjadi ayam. Mereka semua berbicara secara filosofis, lalu Bodhisattva berkata, “Oke, itu bagus. Sekarang aku harus bertanya kepada sipir neraka, kepalanya, dengar apa yang dia katakan, apakah dia akan melepaskan atau tidak. Maka, sipir berkata, "Bisa, karena campur tangan Bodhisattva. Dan kami semua menghormati Anda. Tapi,dia terlalu banyak berbuat dosa. Setidaknya dia harus membayar sesuatu sebelum dia bisa pergi. Karena jika tidak, tidak adil untuk dilihat seluruh alam semesta. Aku adalah hakim, aku harus melakukan tugasku."

Jadi, bahkan Bodhisattva tidak bisa meminta pengampunan bebas sepenuhnya. Anda mengerti? (Ya, Guru.) Lalu Bodhisattva berkata, "Oke, lalu apa hukumannya?" Dia berkata, “Dia harus menelan pelet besi panas. (Wow.) Panas, panas sekali. Pelet besi yang dibakar, banyak, lalu dia bisa pergi." Lalu Bodhisattva Quan Yin bertanya kepada pria itu apakah dia setuju dengan itu. Dia menjawab, “Tentu, tentu saja. Itu sangat menyakitkan, tapi saya setuju dengan itu. Tolong, jika tidak ada pilihan lain." Tidak ada pilihan, tentu saja, maka sang iblis menjepitnya, membuatnya berlutut di sana dan membuka mulutnya. Bahkan jika dia ingin menutup mulutnya, dia tidak bisa. Begitu saja dibuka seperti ini. Dan satu pelet, pelet besi panas, masuk satu demi satu, sampai berhenti. Sampai selesai. Sangat menyakitkan, seolah-olah Anda melakukannya dengan tubuh fisik Anda. (Ya, Guru.) Jadi, jangan pikir bahwa saat Anda memiliki tubuh astral, Anda tidak merasa sakit, Anda merasakannya. Bahkan merasa lebih sakit. (Wow.) Karena semuanya terbuka. Semua sensasi terbuka. Sama sekali tak ada perlindungan. Tapi, dia tidak mati, hanya merasakan sakit, tapi tak berdaya. Dia tidak bisa bergerak, dia tidak bisa menutup mulutnya, dia tidak bisa lari, tidak sama sekali. Rasa sakit belaka, itulah yang dia rasakan. (Ya, Guru.) Saya bahkan tidak ingin Anda memahaminya, tapi sudahlah. Anda mengerti, Anda bisa bayangkan. Bayangkan bagaimana rasanya.

Jadi, tentu saja setelah itu, para iblis dari neraka, keduanya membawa dia kembali ke tubuhnya. Dan kemudian dia kembali ke tubuhnya. Masih terasa sakit, tapi tidak seperti terbakar, seperti di neraka. Dia pulih, dan kemudian dia segera mengurus bisnis itu, tidak lagi membunuh ayam, merawat mereka, dan menjual apa pun yang dia bisa. Menyimpan secukupnya untuk dirinya dan keluarganya. Begitulah ceritanya, dan dia menulisnya di sebuah buku kecil, dan dia mencetaknya. Di buku itu, saya ingat dia minta siapa saja yang bisa, mencetaknya, cetaklah lebih banyak dan berikan kepada orang lain, agar mereka memetik pelajaran itu. (Oh.) Tapi, hanya dalam bahasa Âu Lạc (Vietnam). Untuk cerita ini, orang tidak membuatnya jadi hal yang besar. Tidak seperti internasional atau CNN atau FOX News, atau apa pun. Jadi, itu hanya di antara mereka, di desa dan mungkin sedikit lebih jauh di negara Âu Lạc (Vietnam) di suatu tempat. Siapa pun yang percaya, mencetaknya dan memberikannya. Saya punya satu salinannya, itu saja. Saya membaca banyak cerita serupa sebelumnya di Âu Lạc (Vietnam), saya tertarik. Pertanyaan Anda terjawab, ya kan? (Ya, Guru.) Oke. Baik. Ada pertanyaan lagi, sayang?

(Saya melanjutkan pertanyaan COVID itu, Guru.) Ya. (Guru berkata sebelumnya bahwa virus COVID, jiwa mereka cerdas, jadi mereka bermutasi.) Ya. (Dengan terciptanya vaksin yang berhasil dengan rahmat Tuhan, apakah itu berarti bahwa jiwa-jiwa ini ditenangkan, dan mereka tak akan bermutasi lagi?)

Oh tidak! Tidak! Mereka akan terus bermutasi. Para ilmuwan telah menemukan enam atau tujuh atau lebih mutasi, lebih banyak varian virus. Jenis yang berbeda sekarang, baru! Baru ditemukan. Saya baru saja melihatnya di berita kemarin di berita utama, saya tak ada waktu untuk membacanya. Saya rasa saya mengirimkannya kepada Anda, tim skrip Anda atau apalah untuk informasi Anda sekiranya Anda tertarik. Sekiranya Anda perlu untuk meneliti lebih lanjut dan menulis artikel, atau menulis tayangan atau sesuatu. Saya mengirimkannya. Saya memindai berbagai tempat. Tapi, saya pikir enam atau delapan atau tujuh. Tapi, banyak juga, setidaknya enam, saya ingat dengan baik. Varian yang berbeda sekarang. Jadi, saya tidak yakin.

Saya belum memeriksa apakah vaksin baru akan valid atau tidak, akan bermanfaat untuk varian baru virus ini atau tidak. Enam varian baru virus ditemukan. Di berbagai tempat mereka terus membunuh banyak ayam, ribuan atau ratusan ribu, atau puluhan ribu lagi, dan cerpelai dan bebek. Oh, mereka bunuh karena flu atau COVID. Terus membunuh. Apa gunanya semua ini? Mengapa mereka tak menyadarinya? Ya Tuhan. Apa yang saya katakan sangat logis, ya kan? (Ya, Guru.)

Dan kita juga tidak menginginkan apa pun dari mereka. Kita bahkan tidak tahu di mana mereka tinggal, siapa nama mereka. Kita bahkan tidak tahu nomor telepon mereka, tidak bisa menghubungi, apa pun. Saya tak inginkan apa pun dari siapa pun dan Anda semua tahu itu, Anda semua adalah saksi saya. Iya kan? (Ya, Guru.) Kita tidak pernah meminta apa pun dari siapa pun, ya kan? (Tidak,Guru.) Untuk alasan apa pun. Hanya ingin mereka baik-baik saja, ingin dunia ini menjadi baik, ingin planet ini terus berlanjut dalam damai, dan berkelimpahan untuk dinikmati semua orang. (Ya.) Baiklah. Apakah itu kelanjutannya? Apa telah terjawab atau belum? (Ya, Guru.)

Tonton Lebih Banyak
Episode  9 / 12
1
2021-01-08
9545 Tampilan
2
2021-01-09
5417 Tampilan
3
2021-01-10
5268 Tampilan
4
2021-01-11
5532 Tampilan
5
2021-01-12
4773 Tampilan
6
2021-01-13
5460 Tampilan
7
2021-01-14
5586 Tampilan
8
2021-01-15
11115 Tampilan
9
2021-01-16
5146 Tampilan
10
2021-01-17
5387 Tampilan
11
2021-01-18
5110 Tampilan
12
2021-01-19
4501 Tampilan
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android