Pencarian
Bahasa Indonesia
Judul
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • polski
  • italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Others
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • polski
  • italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Others
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Seeing Master in “Blood and Tears” Fully Safeguard Peace Across the Taiwan (Formosa) Strait.

Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Guru Mengorbankan Dirinya untuk Menjaga Taiwan (Formosa) 09:30 pagi, 3 Agustus 2022 Sujud kepada Yang Terhormat Maha Guru Ching Hai, Peduli dan prihatin dengan situasi di seberang Selat Taiwan (Formosa), pada tanggal 2 Agustus, Maha Guru Ching Hai mengirim pesan satu demi satu untuk menginstruksikan kami, murid-murid Beliau, untuk rajin berdoa dan bermeditasi untuk melindungi perdamaian di Selat Taiwan (Formosa).

Selama meditasi saya pada pagi hari tanggal 3 Agustus, saya naik ke angkasa dan melihat dari penglihatan batin bahwa dari cakrawala jauh, muncul dua lingkaran cahaya fajar yang berwarna-warni, saling tumpang tindih, begitu lembut dan indah, dan mengandung energi perdamaian. Tubuh manifestasi Cahaya Guru muncul dalam bentuk Ibu yang baik dan cantik, dengan penuh kasih memegang tutup kaca bulat besar untuk melindungi seluruh Taiwan (Formosa).

Setelah itu, Guru tampak sangat lemah. Melihat lebih dekat, saya melihat bahwa seluruh tubuh Guru terluka dan tertusuk oleh misil-misil, dengan hampir seribu lubang peluru, dalam kekacauan berdarah. Di dunia Asura yang tidak terlihat, Guru mengorbankan tubuh Beliau untuk memblokir misil-misil ini untuk melindungi murid-murid-Nya dan orang-orang di Taiwan (Formosa) dan menjaga agar mereka tidak terluka. Semua perang pecah pertama di dunia Asura dan kemudian terwujud di dunia fisik. Mencegah terjadinya perang harus dilakukan di dunia Asura, atau akan lebih sulit untuk dihadapi ketika perang pecah di dunia fisik.

Darah Ilahi menetes dari tubuh Guru, setetes demi setetes. Seluruh perisai pelindung diwarnai merah cerah. Tubuh Guru ambruk ke tanah. Saya ingin mendekati dan membantu Guru, tetapi tidak diizinkan. Tidak mungkin saya bisa mencapai tubuh Guru. Guru dengan lemah mengangkat dan melambaikan tangannya, mengisyaratkan kepada saya untuk tidak ikut serta.

Semua makhluk surgawi dengan sedih datang untuk menaburkan bunga di tubuh Guru sebagai tanda belasungkawa, karena Guru telah mengorbankan tubuhnya berkali-kali demi keselamatan Bumi dan Taiwan (Formosa). Meskipun makhluk hidup tidak dapat melihatnya, hal-hal ini tampak sangat jelas di Surga.

Pada saat itu, saya melihat ke bawah dari luar angkasa, dan melihat tiga wanita tiba-tiba membubung dari tubuh manifestasi Cahaya Guru! Salah satunya adalah Hua Mulan, seorang pejuang wanita legendaris Tiongkok yang bergabung dengan tentara menggantikan ayahnya, dua lainnya adalah Trưng Trắc dan Trưng Nhị, dua jendral bersaudara yang membela bangsa dan rakyat mereka di Âu Lạc (Vietnam) kuno. Ketiganya adalah inkarnasi Guru dalam kehidupan Beliau sebelumnya. Ketiganya terpisah satu sama lain, naik tinggi ke langit dan menyatu menjadi Jenderal Keadilan wanita raksasa dan perkasa, mengenakan helm berat dan baju besi masa lalu. Jubah merahnya di belakang bahunya berkibar di udara, karena Beliau memegang pedang perak besar untuk menjaga keharmonisan melintasi Selat Taiwan (Formosa), dan mencegah iblis memicu permusuhan antara orang-orang di kedua sisi Selat.

Wajah Jenderal wanita itu basah oleh air mata kesedihan karena ketidaktahuan para makhluk di Bumi. Air mata itu menetes pada perisai pelindung yang telah dibuat Guru untuk Taiwan (Formosa), bercampur dengan darah Ilahi Guru menjadi gumpalan yang kabur. Semua ini melambangkan Guru yang menggunakan “darah dan air mata” Beliau sendiri untuk menjaga kedamaian Selat Taiwan (Formosa) dengan sekuat tenaga!

Perang berasal dari karma membunuh dan memakan insan-hewan. Jika kita menginginkan kedamaian, kita harus beralih ke pola makan vegan sepenuhnya untuk mencegah pembalasan karma pembunuhan kembali kepada kita. Jika orang tidak mengubah kebiasaan makan daging dan perilaku kekerasan yang mereka warisi, tetapi hanya mengandalkan pengorbanan tak berujung Maha Guru Ching Hai untuk menyelamatkan mereka dari perang dan bencana, itu adalah penghujatan terhadap Rahmat Tuhan. Mereka akan ditinggalkan oleh Alam Semesta dan tidak akan diampuni oleh neraka. Menabur benih belas kasih, dan Anda pasti akan menuai buah perdamaian.

Dengan hormat saya mempersembahkan penglihatan batin saya di atas kepada Guru Agung saya – Maha Guru Ching Hai! Bersujud dengan rasa syukur yang tak ada habisnya, Murid Anda, Sheng-Tsan dari Taiwan (Formosa)

Sheng-Tsan yang paham, Kami kehilangan kata-kata setelah mengetahui tentang penderitaan tak terhitung yang dialami oleh Guru kita yang Penuh Kebajikan. Dunia kita selamanya berutang budi kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena memberkati kita dengan Juru Selamat Sejati untuk melindungi orang bebal dari bahaya. Terima kasih, Guru, atas Kasih dan Karunia tak terbatas Anda. Semoga Taiwan (Formosa) yang cinta damai selamanya dijaga oleh para Malaikat.

Balasan hangat dari Guru menanti Anda: “Sheng-Tsan yang berhati lembut, sangat menyakitkan bagi saya untuk mendengar tangisan penderitaan dari para makhluk hidup di planet ini. Saya benar-benar merasa kasihan pada manusia karena mereka tidak dapat melihat melalui selubung yang menghalangi mereka untuk memahami Kebenaran. Hanya ada beberapa hal yang dapat dilakukan Surga untuk saat ini demi mengurangi pembalasan karma; namun, semuanya akan sia-sia jika orang-orang terus makan daging. Meditasi yang tekun adalah kunci negara yang tercerahkan. Semoga Bodhisattva Quan Yin membimbing saudara-saudara dari Taiwan (Formosa) dan Tiongkok menuju hubungan damai dan kehidupan spiritual yang baik. Semoga perdamaian selalu menang.”
Tonton Lebih Banyak
Video Terbaru
2024-04-19
122 Tampilan
2024-04-19
533 Tampilan
31:30

Berita Patut Disimak

2024-04-18   2 Tampilan
2024-04-18
2 Tampilan
2024-04-18
237 Tampilan
2024-04-18
963 Tampilan
2024-04-17
314 Tampilan
33:14

Berita Patut Disimak

2024-04-17   141 Tampilan
2024-04-17
141 Tampilan
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android