Pencarian
Bahasa Indonesia
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • polski
  • italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Others
  • English
  • 正體中文
  • 简体中文
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Magyar
  • 日本語
  • 한국어
  • Монгол хэл
  • Âu Lạc
  • български
  • bahasa Melayu
  • فارسی
  • Português
  • Română
  • Bahasa Indonesia
  • ไทย
  • العربية
  • čeština
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • русский
  • తెలుగు లిపి
  • हिन्दी
  • polski
  • italiano
  • Wikang Tagalog
  • Українська Мова
  • Others
Judul
Naskah
Berikutnya
 

Industri Peternakan Insan-Hewan: Bahayanya bagi Planet Kita dan Kesehatan Kita, Bagian 2 dari 2

2022-05-30
Bahasa:English
Details
Unduh Docx
Baca Lebih Lajut
Dalam industri peternakan, membutuhkan lahan yang luas untuk penggembalaan insan-hewan dan untuk menanam pakan mereka. Data statistik dari suatu jaringan LSM, universitas, dan sumber pemetaan lainnya menunjukkan bahwa pada tahun 2020 84.925 hektar (209.854 ekar) ditebangi di Acre, negara bagian di barat laut Brasil. Hilangnya lahan hutan berkorelasi kuat dengan peternakan insan-ternak. Pada tahun 2013 studi lain, dilaporkan dalam; jurnal Tropical Conservation Science, menyatakan bahwa “48% dari semua hilangnya hutan hujan tropis terjadi di Brasil, di mana peternakan sapi menguasai sekitar tiga perempat pembukaan hutan.”

Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh surat kabar El Quintanarroense, Maha Guru Ching Hai mengungkapkan solusi terbaik menghentikan perubahan iklim. “Menurut laporan terbaru, peternakan insan-hewan adalah bertanggung jawab atas 51%, setidaknya, dari semua emisi gas rumah kaca yang memanaskan planet ini. Jadi, jika kita hentikan peternakan insan-hewan, kita potong [kira-kira] 51% dari panas [pemanasan global]. Lalu, jika kita pakai semua tanah yg bisa digarap, semua tanah yg bisa ditanam, untuk sayuran dan buah-buahan organik, lalu kita potong 40% lagi, paling sedikit, karbon dioksida yang ada. Planet ini mendingin dlm bbrp tahun Maksudku, jika semua insan-hewan mati secara alami dlm bbrp tahun dan semua sayuran organik masuk, dlm waktu beberapa tahun, tidak ada "dua derajat" apapun. Lalu, kita masih memiliki planet ini. Kita masih bisa memakai mobil, kereta api, pesawat terbang sampai kita kembangkan teknologi yang lebih hijau lebih baik, untuk transportasi, dll.”

Studi yang dilakukan oleh organisasi medis melaporkan bahwa pola makan nabati adalah bergizi dan sehat secara alami. Baru-baru ini, berbagai ahli gizi dan ilmuwan makanan menyelidiki manfaat kesehatan dari mengadopsi pola makan vegan. Studi-studi ini melihat ke dalam risiko kesehatan dari daging merah dan olahan. Investigasi tersebut, yang dilaporkan oleh American Cancer Society, peringatkan ttg betapa pola makan yg mencakup produk insan-hewan seperti daging sapi, domba, babi, dan daging olahan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, mengatakan, “Untuk setiap 50 gram bacon, ham, atau sosis yang dimakan, risiko [penyakit jantung koroner] naik 18%.”

Dr Anika Knüppel, seorang peneliti di Universitas College London, mengatakan, “Kita tahu bahwa produksi daging merupakan kontributor utama terhadap emisi gas rumah kaca, dan kita perlu mengurangi produksi daging dan sehingga konsumsi bermanfaat bagi lingkungan. Studi kami menunjukkan bahwa mengurangi asupan daging merah dan olahan akan membawa manfaat kesehatan pribadi.”

Studi serupa lainnya dilakukan utk menegaskan kembali kaitannya antara asupan daging merah dan olahan dan risikonya terhadap penyakit jantung. Perangkat pencitraan medis memperlihatkan efek visual dari bagaimana sekelompok relawan kesehatan jantung terpengaruh oleh pilihan makanan mereka. Gambar mengungkapkan bahwa daging merah dan olahan menyebabkan fungsi jantung yang lebih buruk, ventrikel yang lebih kecil, dan arteri yang lebih kaku.

Mengenai studi itu, Dr. Zahra Raisi-Estabragh dari Universitas Queen Mary dari London mengatakan, “Kami memeriksa hubungannya antara konsumsi daging dan tindakan pencitraan dari kesehatan jantung. Temuan tsb mendukung observasi sebelumnya yang mengaitkan konsumsi daging merah dan olahan dengan penyakit jantung, dan memberikan wawasan unik terhadap hubungan dgn jantung dan fungsi dan struktur pembuluh darah”

Dr. Marco Springmann mengatakan bahwa ada bukti ilmiah penting tentang hubungan dekat antara publik dan kesehatan planet: “Pesannya jelas: tanpa pengurangan drastis dalam produksi dan konsumsi daging dan susu, kemungkinannya akan kecil untuk menghindari level berbahaya dari perubahan iklim. UKHACC benar dalam menekankan bahwa perubahan skala pola makan yang dibutuhkan tidak akan terjadi tanpa dukungan kebijakan yg kuat.”

Profesor Dame Parveen Kumar, Duta Besar UKAHCC, menambahkan bahwa sikap publik terhadap konsumsi daging juga harus berubah, dengan penyedia layanan kesehatan yang memimpin jalan. Dia berkata, “Kita tidak boleh abaikan potensi untuk mitigasi efek kesehatan yang berbahaya dari perubahan iklim dengan memikirkan pendekatan kita pada makanan. Untuk mencapai ini, ahli kesehatan harus didukung untuk berbagi dan mengarahkan pasien mereka akan saran yang jelas dan dapat diakses terhadap transisi pada pola makan yang lebih ramah iklim.”

Maha Guru Ching Hai kami yang Maha Pemurah telah berbicara berkali-kali tentang bahaya perubahan iklim, dan solusi sederhananya adalah mengadopsi gaya hidup vegan. “Semuanya baik untuk orang jika mereka tidak makan daging lagi. Jadi, mrk juga harus berhenti demi hidup lbh baik, kesehatan lebih baik, lingkungan yang lebih baik, dan menyelamatkan rumah Bumi ini utk dinikmati semua orang, terutama bagi generasi masa depan mereka. Jika kita tidak lakukan sekarang, Bumi akan hilang! Siapa yang ada disana untuk makan daging? Pemerintah bisa tanyakan itu pada rakyat. Pemerintah harus menjelaskan kepada rakyat bahwa itu amat berbahaya sekarang dan ini darurat, bahwa orang harus berhenti makan daging. Ini bukan masalah pilihan pribadi lagi. Ini adalah masalah hidup dan mati planet.”

Semua informasi mengenai bukti ilmiah tentang perubahan iklim dan solusinya ada dalam buku Maha Guru Ching Hai, “Dari Krisis Menjadi Damai”. Bisa diunduh secara gratis di: Crisis2Peace.org
Tonton Lebih Banyak
Bagikan
Bagikan ke
Lampirkan
Mulai pada
Unduh
Mobile
Mobile
iPhone
Android
Tonton di peramban seluler
GO
GO
Prompt
OK
Aplikasi
Pindai kode QR, atau pilih sistem telepon yang tepat untuk mengunduh
iPhone
Android